AHMAD HAFIDZ ZAINI
Sabtu,16 April 2022 PKL.12.00WIB
Myindonesia.news – BOYOLALI – Sejumlah toko pakaian di Andong Boyolali mulai dipadati pengunjung yang berbelanja pakaian untuk persiapan menghadapi lebaran dengan baju baru, walaupun puasa Ramadhan masih dipertengahan.
Antrian di kasir pun memanjang hingga belasan meter padahal pengelola toko telah membuka kasir dalam jumlah banyak untuk memberikan kecepatan pelayanan pembayaran.
Para pengunjung seolah melampiaskan kerinduan lebaran dan berbelanja pakaian lebaran, karena tahun lalu tidak bisa bebas berbelanja dan berdesakan karena pandemi.
Demikian juga dengan pemilik toko yang sempat terdampak dari adanya Pandemi Covid-19 tersebut.
Di sebuah swalayan baru di Kecamatan Andong yang baru saja diresmikan dengan nama “Kalea Fashion Store” nyaris tak mampu menampung parkir kendaraan yang berkunjung ke toko, sebagian terpaksa memarkir kendaraan di pinggir jalan raya hingga ke lahan parkir ruko sebelahnya.
Petugas parkir toko melakukan buka tutup pintu masuk karena area parkir penuh. Sebagian lagi terpaksa dengan pengaturan ekstra karena sangat padat serta over load parkirnya.
Polsek Andong pun juga melakukan patroli pengamanan dan pengawalan perketatan Prokes demi menjaga kondusifitas aktifitas masyarakat.
Di dalam toko, pengunjung memenuhi tempat pakaian juga bazar. Banyak pengunjung yang memanfaatkan diskon pakaian yang ada mulai pakaian anak hingga dewasa.
Mereka melakukan aksi borong pakaian untuk keluarga sebagai persiapan lebaran. Pakaian yang paling diburu hampir di semua toko adalah pakaian anak-anak dan remaja.
Salah seorang pengunjung toko, Risma menyebutkan, dia biasa berbelanja pakaian untuk lebaran Idul Fitri lebih awal agar kedepan bisa lebih santai dan lebih tenang ketika pakaian anak sudah tersedia. Disamping itu uang tabungan lebaran yang sudah diambil khawatir terpakai keperluan lain hingga akhirnya baju lebaran tidak terbeli.
“Kasihan anak-anak pak, nanti tidak pake baju lebaran yang malu kan orang tuanya juga. Anak-anak juga pasti diejek temannya kalau tidak pake baju lebaran,” ucap Risma yang membeli baju untuk kedua anaknya yang menginjak remaja.
Kondisi yang sama diungkapkan Erna dan suaminya Fajar yang memilih baju lebaran bersama anaknya. Mereka beralasan membeli baju lebaran lebih awal karena jika berbelanja bulan puasa terasa sibuk dan waktunya sempit serta haus.
Disisi lain juga karena masih awal – awal baru peresmian,produknya pasti masih bagus – bagus masih banyak pilihannya dan lagi belum mahal harganya.
“Kalau sebelum puasa kan itung-itung munggahan, bisa sambil makan dan minum enak,” kata Erna.
Semakin siang pengunjung lebih membludak lagi, antrian masuk pun memanjang. Areal parkir yang cukup luas hampir menyamai luas toko dipenuhi kendaraan roda dua maupun roda.
Mereka memilih pakaian hingga berjam-jam dan keluar toko membawa banyak kantong plastik besar dipenuhi pakaian.
Pengunjung toko ini berasal dari berbagai daerah di Kecamatan Andong dan sekitarnya bahkan luar wilayah juga ada.
Di toko pun nyaris sulit bergerak saking padatnya pengunjung yang tengah memilih pakaian. Kondisi seperti itu menurut salah seorang pelayan telah berlangsung sejak pagi baru dibuka kemungkinan memanfaatkan hari libur.
“Kondisi begini kemungkinan berlangsung hingga jelang lebaran.Jika buka dua tahun kemarin mungkin lebih sepi lagi karena pandemi serta pengunjung benar-benar dibatasi karena ketatnya aturan.Kalau sekarang kan tidak sehingga pengunjung semua bebas masuk,” katanya.