Sabtu,26 Maret 2022 pkl.21.00WIB
Myindonesia,news – PT PLN (Persero) terus mendorong pengembangan energi baru terbarukan terus berlanjut. Salah satunya dengan menyerap listrik yang dihasilkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kukusan-2 berkapasitas 5,4 megawatt (MW) dan PLTM Sukarame 7 MW.
Hal ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) PLTM Kukusan-2 5,4 MW antara PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung dengan PT Arkora Energi Baru, serta financial closing PLTM Sukarame 7 MW antara PLN UID Lampung dengan PT Lampung HydroEnergy.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, itu merupakan salah satu komitmen PLN untuk mendukung energi bersih bukan hanya ucapan, tapi kami tunjukkan dengan langkah nyata.
“Salah satunya dengan kesiapan kami menyerap listrik yang dihasilkan pembangkit EBT milik pengembang listrik swasta (independent power producer/IPP),” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (26/3/2022).
Darmawan mengatakan, melalui kesepakatan yang diteken dari dua PLTM tersebut, komposisi pembangkit EBT dalam bauran energi bakal terus bertambah. Khususnya, di Provinsi Lampung porsi EBT dalam bauran energi menjadi 45 persen pada 2025.
“Di samping meningkatkan bauran EBT, saat beroperasi kedua PLTM ini dapat menghasilkan energi listrik sebesar 75,32 GWh/tahun yang dapat melistriki 56.500 rumah tangga di Lampung,” ujarnya.
Adapun, PLTM Sukarame 2×3.5 MW berlokasi di Kab. Lampung Barat sementara PLTM Kukusan 2×2.7 MW Berlokasi di Kab. Tanggamus.
Darmawan menambahkan selain ramah lingkungan, pembangkit EBT ini juga memberikan kontribusi efisiensi penyaluran listrik melalui penurunan BPP Pembangkit hingga 9,3 persen.
“Gerak cepat PLN mendorong pengembangan pembangkit listrik berbasis EBT terus dilakuk
an. Misalnya saja pada 2022, PLN menargetkan pembangkit EBT dengan total kapasitas 648 MW bakal beroperasi,” tutupnya.
RED