AHMAD HAFIDZ ZAINI
Rabu,2 Maret 2022 Pkl.14.30 WIB
Myindonesia.news – Harga minyak kian melonjak pada Rabu (02/03) di Asia pasalnya efek sanksi terhadap bank-bank Rusia terus berlanjut dan trader menghindari pasokan Rusia setelah invasi Moskow ke Ukraina.
Harga minyak Brent kian melonjak naik 4,77% ke $109,98 per barel pukul 11.14 WIB dan harga minyak WTI melonjak 4,95% di $108,53 per barel menurut data Myindonesia.news. Ini adalah level tertinggi sejak Juli 2014.
Data pasokan minyak mentah AS Selasa dari American Petroleum Institute menunjukkan persediaan minyak mentah AS turun 6,1 juta barel untuk pekan terakhir 25 Februari, dibandingkan dengan peningkatan 6 juta barel yang dilaporkan oleh API untuk minggu lalu. Analis memperkirakan kenaikan sekitar 2,8 juta barel.
Persediaan bensin turun 2,5 juta barel pekan lalu, dan stok sulingan meningkat 400.000 barel.
Investor sekarang menunggu data pasokan minyak mentah AS dari Badan Informasi Energi AS, yang akan dirilis hari ini. Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan peningkatan persediaan minyak mentah sebesar 2,7 juta barel.
“Gangguan perdagangan mulai menarik perhatian orang,” kata Ekonom Westpac Justin Smirk.
“Masalah seputar pembiayaan perdagangan dan asuransi – itu semua berdampak pada ekspor dari Laut Hitam. Guncangan pasokan tengah berlangsung,” tandasnya.
Ekspor minyak Rusia menyumbang sekitar 8% dari pasokan dunia.
Meskipun negara Barat tidak memberlakukan sanksi terhadap ekspor energi secara langsung, para trader AS di pusat-pusat di New York dan Teluk AS menghindari minyak mentah Rusia.
“Orang-orang tidak menyentuh minyak Rusia. Anda mungkin melihat beberapa di atas laut sekarang, tetapi mereka dibeli sebelum invasi. Tidak akan banyak lagi setelah itu,” kata seorang trader kepada Myindonesia.news
RED