"MYINDONESIA NEWS merupakan sebuah portal berita yang dibuat dengan penuh dedikasi untuk memberikan dosis informasi harianmu"

    Selasa, Mei 17, 2022
    My Indonesia News
    No Result
    View All Result
    • HOME
    • SENI BUDAYA
    • TNI
    • PERISTIWA
    • POLRI
    • PENDIDIKAN
    • HUKUM
    • SOSIAL
    • AGAMA
    • DAERAH
    • EKONOMI
    • OLAHRAGA
    • OTOMOTIF
    • POLITIK
    • HOME
    • SENI BUDAYA
    • TNI
    • PERISTIWA
    • POLRI
    • PENDIDIKAN
    • HUKUM
    • SOSIAL
    • AGAMA
    • DAERAH
    • EKONOMI
    • OLAHRAGA
    • OTOMOTIF
    • POLITIK
    No Result
    View All Result
    My Indonesia News
    No Result
    View All Result
    Home EKONOMI

    Harga Telur Meroket,KSP Minta Evaluasi Pola Kemitraan Peternak Kecil-Besar

    Redaksi by Redaksi
    Desember 31, 2021
    in EKONOMI, KEBIJAKAN, Uncategorized
    0
    0
    SHARES
    261
    VIEWS
    Share on FacebookShare on Twitter

    AHMAD HAFIDZ ZAINI


    Jum’at,31 Desember 2021 Pkl.09.52 WIB

    Myindonesia.news – JAKARTA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Bustanul Arifin meminta kepada kemitraan peternak rakyat dengan skala menengah dan besar dievaluasi.
    Menurutnya, kenaikan harga telur ayam yang mencapai Rp 34 ribu dalam beberapa minggu terakhir menunjukan adanya persoalan pada pola kemitraan antara peternak rakyat dengan peternak menengah dan besar.

    Untuk itulah, dia meminta evaluasi untuk membenahi persoalan produksi yang menyebabkan kenaikan harga telur di tengah meningkatnya permintaan.

    “Tidak mulusnya pola kemitraan itu membuat sistem produksi peternak rakyat tidak kuat,” kata Bustanul di gedung Bina Graha, dikutip dari siaran resmi KSP, Kamis (30/12).
    Menurut Bustanul, sistem produksi peternakan telur ayam secara nasional kurang kuat. Pasalnya, adanya hantaman varian covid-19 Delta ada pertengahan 2021 ini, banyak membuat peternak kecil atau peternak rakyat banyak yang gulung tikar.
    Banyaknya peternak rakyat yang tutup membuat produksi telur nasional tidak mampu memenuhi kenaikan permintaan saat menjelang Natal dan Tahun Baru.
    Terlebih, kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah dilonggarkan, yang membuat permintaan telur semakin meningkat.
    “Saat permintaan naik seperti saat Natal dan Tahun Baru, peternak kesulitan memenuhinya,” ucap Bustanul.
    Ia menilai, jika pemerintah melakukan intervensi dengan pengaturan harga referensi tidak akan memecahkan masalah, melainkan malah akan memunculkan masalah lain dengan dimensi yang berbeda.
    “Ini masalahnya pada struktural. KSP akan mengkomunikasikannya pada Kementerian Pertanian (Kementan), termasuk soal batasan pembudidayaan ayam petelur yang dilakukan oleh pihak integrator,” tutur Bustanul.
    Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Unggas Nusantara Kadma Wijaya mengatakan kenaikan harga telur ayam ras dalam beberapa hari terakhir karena permintaan yang mulai naik, baik secara individu, maupun dari tempat-tempat hiburan.
    “Permintaan naik, pembuatan kue mulai banyak, sudah mulai aktivitas tempat hiburan, dan pusat perbelanjaan sudah ramai,” ujar Kadma.
    Selain itu, pemberian bantuan sosial telur juga disebut menjadi pendorong naiknya harga telur yang di beberapa wilayah hingga mencapai Rp34.000 per kilogram.

    RED

    Redaksi

    Redaksi

    Related Posts

    Antisipasi Virus PMK, Kapolres Bersama Dinas Peternakan Cek Pasar Hewan dan Peternakan di Demak
    DAERAH

    Antisipasi Virus PMK, Kapolres Bersama Dinas Peternakan Cek Pasar Hewan dan Peternakan di Demak

    Mei 16, 2022
    Dandim Solo Hadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal Komunitas Wagon Tahun 1443 H/2022 M
    SOSIAL

    Dandim Solo Hadiri Silaturahmi dan Halal Bihalal Komunitas Wagon Tahun 1443 H/2022 M

    Mei 13, 2022
    PT Rifan Financindo Berjangka Telah Dapat Izin Operasi Kembali Setelah Sempat Dibekukan BAPPEBTI Beberapa Waktu Yang Lalu
    BISNIS

    PT Rifan Financindo Berjangka Telah Dapat Izin Operasi Kembali Setelah Sempat Dibekukan BAPPEBTI Beberapa Waktu Yang Lalu

    Mei 10, 2022
    Next Post
    Mengintip Hutan ( Ngijen Alas ) Menjadi Nama Sebuah Desa Di Salah Satu Kabupaten Sragen.

    Mengintip Hutan ( Ngijen Alas ) Menjadi Nama Sebuah Desa Di Salah Satu Kabupaten Sragen.

    Babinsa Kawal Penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai

    Jelang Pergantian Tahun Forkopimda Sragen Turun ke Jalan Pantau Situasi

    Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    My Indonesia News

    MYINDONESIA NEWS merupakan sebuah portal berita yang dibuat dengan penuh dedikasi untuk memberikan dosis informasi harianmu.

    Pos-pos Terbaru

    • Kodim 0726/Sukoharjo Gelar Upacara Bendera
    • Jadikan Santri Lebih Disiplin, Babinsa Beri Materi PBB di Ponpes Tahfizul Quran Alfatah
    • Panen Raya Budidaya Ikan Lele, Wujud Nyata Sukseskan Program Ketahanan Pangan di Wilayah Kodim 0735/Surakarta

    Follow Us

    Facebook Twitter Google+ RSS

    Newsletter

    © 2020 MYINDONESIA.NEWS – Dosis Informasi Harianmu 

    • REDAKSI
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • KEBIJAKAN PRIVASI
    • KETENTUAN LAYANAN
    No Result
    View All Result
    • HOME
    • SENI BUDAYA
    • OLAHRAGA
    • TNI
    • POLRI
    • PERISTIWA
    • SOSIAL
    • HUKUM
    • AGAMA
    • PENDIDIKAN

    © 2022 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.