AHMAD HAFIDZ ZAINI
Selasa,14 Desember 2021 PKL.06.26WIB
Myindonesia.news – Wall Street melemah pada Senin (13/12/2021) dipicu kekhawatiran terhadap penyebaran virus Corona (COVID-19) varian Omicron yang berlangsung secara masif.
Seperti dilaporkan Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average di Bursa Efek New York, Amerika Serikat, turun 320,04 poin, atau sekitar 0,89 persen, menjadi 35.650,95. Indeks S&P 500 melemah 43,05 poin, atau sekitar 0,91 persen, menjadi 4.668,97. Indeks komposit Nasdaq merosot 217,32 poin, atau sekitar 1,39 persen, menjadi 15.413,28.
Data terbaru menunjukkan bahwa varian Omicron menyebabkan 40 persen dari seluruh kasus baru COVID-19 di London dan telah menyebabkan setidaknya satu kematian di Inggris.
Dari 11 sektor utama indeks S&P 500, hanya sektor-sektor defensif seperti kebutuhan konsumen, utilitas, dan properti berakhir di teritori positif.
Indeks komposit Nasdaq melemah setelah saham perusahaan teknologi Apple Inc (NASDAQ:AAPL) anjlok 2,1 persen meski JP Morgan meningkatkan target harga sahamnya. Apple diperkirakan akan menjadi perusahaan pertama di dunia dengan nilai pasar US$3 triliun.
Harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange naik jelang berlangsungnya pertemuan bank sentral AS. Harga emas untuk pengiriman Januari 2022 naik 0,1 persen menjadi US$1.785,70 per ons.
Peningkatan harga emas berjangka terbatasi penguatan nilai tukar dolar AS. Indeks dolar AS naik 0,26 persen menjadi 96,32.
Bursa saham Eropa melemah pada Senin, dengan indeks STOXX 600 Eropa turun 0,4 persen, seiring merosotnya saham sektor energi dan perjalanan akibat mencuatnya kekhawatiran terhadap penyebaran varian Omicron.
Indeks FTSE 100 di Bursa Efek London, Inggris, turun 60,34 poin, atau sekitar 0,83 persen, menjadi 7.231,44. Indeks Dax 30 di Bursa Efek Frankfurt, Jerman, berakhir datar dengan pelemahan hanya 1,59 poin menjadi 15.621,72.
Indeks Ibex 35 di Bolsa de Madrid, Spanyol, merosot 37,50 poin, atau sekitar 0,45 persen, menjadi 8.322,70. Indeks Cac 40 di Euronext, Paris, Perancis, melorot 48,77 poin, atau sekitar 0,70 persen, menjadi 6.942,91.
Nilai tukar pound sterling melemah 0,3 persen terhadap dolar AS menjadi US$1,3231 per pound. Sedangkan terhadap euro, nilai tukar pound berada di kisaran 1,1718 euro per pound.